Kamis, 10 Januari 2019

image by unsplash

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأََشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ


Saudara-saudaraku kaum muslimin,

Sesungguhnya sudah jelas firman Allah dalam Kitab-nya dan sabda Rasulullah s.a.w dalam Sunnahnya serta ijma' para Ulama tentang haramnya zina dan bahwasanya dia termasuk kekejian dan dosa besar.
Tapi . . . , kita mendapati banyak kaum muslimin yang terjerumus kedalam jurang kekejian ini, mereka mengikuti hawa nafsu dan syahwat mereka, lupa kepada Allah dan larangannya, lupa kepada Rasulullah s.a.w dan sabdanya, lupa kepada para ulama dan nasihat-nasihatnya.
Sebagian mereka berusaha untuk menghalalkan zina dengan ta'wil-ta'wil yang bathil bahwa zina adalah pemaksaan, sedangkan jika berdasarkan suka sama suka maka tidak mengapa...
Sebagian mereka bahkan berusaha untuk menipu Allah dan sesungguhnya mereka tidak menipu kecuali diri mereka sendiri dengan berpura-pura menikah dan berperan seakan-akan suami istri, padahal si wanita sudah memiliki suami di negrinya atau ditempat lain, dan yang pria hanya berniat memuaskan nafsunya untuk sementara waktu -naudzu billah-.
Atau . . . mereka berdalil dengan ucapan orang-orang Syiah yang bathil tentang kawin mut'ah yang mana tidak lain adalah penghalalan zina dengan berkedok agama !!!.

Sungguh benar ucapan Rasulullah s.a.w :
لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِى أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ

Pasti akan ada dari ummatku suatu kaum yang (berusaha) menghalalkan zina, sutra, khomer (miras), dan alat-alat musik. (H.R Bukhori)

Saudara-saudaraku kaum muslimin,
Tidakkah anda ingat firman Allah ta'ala dalam kitabnya yang mulia:
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا ۖ إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلً

"Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk" (Q.S Al Isra 32)

Dalam tafsir Kalamul Mannan, Syaikh Abdurrahman Nashir As Sa'di berkata:
"Larangan Allah untuk mendekati zina itu lebih tegas daripada sekedar melarang perbuatannya, karena berarti Allah melarang semua yang menjurus kepada zina dan mengharamkan seluruh faktor-faktor yang mendorong kepadanya",
Maka bisa dikatakan , kalau jalan-jalan dan faktor-faktor yang menuju kepadanya saja dilarang apalagi perbuatannya !!!.
Sungguh amat keji perbuatan itu dan sungguh amat benar ucapan Allah bahwa zina adalah Fahisyah yang dikatakan oleh Syaikh Abdurrahman pula dalam tafsirnya :
"Fahisyah adalah sesuatu yang dianggap sangat buruk dan keji oleh Syari'at, oleh akal sehat dan fitrah manusia, karena mengandung pelanggaran terhadap hak Allah, hak wanita, hak keluarga atau suaminya, dan merusak kehidupan rumah tangga serta tercampurnya (kacaunya) nasab keturunan".
Dan sering kali fahisyah didalam Al Qur'an dan Al Hadits dimaksudkan dengan zina.
Demi Allah sesungguhnya zina adalah dosa besar dan bukan masalah kecil.

Ibnu Mas'ud pernah bertanya kepada Rasulullah s.a.w :
Aku berkata : "Wahai Rasulullah . . . dosa apakah yang paling besar disisi Allah ?"
Beliau bersabda : "Engkau menjadikan bersama Allah sekutu yang lain, padahal ia menciptakanmu"
Dia (Ibnu Mas'ud) berkata : "Kemudian apa ?"
Beliau berabda : "Engkau membunuh anak kamu karena khawatir dia makan bersama kamu"
Dia berkata : "Kemudian apa ?"
Beliau bersabda : "Engkau berzina dengan istri tetanggamu".
Kemudian Rasulullah s.a.w membacakan ayat (tentang sifat-sifat hamba Allah Ar-Rahman) diantaranya
Allah s.w.t berfirman :

وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ ۚ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ يَلْقَ أَثَامًا
يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا
"Yaitu orang-orang yang tidak menyeru bersama Allah sesembahan yang lain dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan hak dan tidak berzina
Dan barang siapa melakukan yang demikian akan mendapatkan dosa, akan dilipat gandakan adzabnya pada hari kiamat dan kekal didalamnya dengan terhina" (Q.S Al Furqan 68-69)
Demikianlah diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.

Bahkan Rasulullah s.a.w mengatakan bahwa yang paling banyak menjerumuskan manusia kedalam neraka adalah mulut dan farji (kemaluan)
Beliau Bersabda :
"Yang paling banyak menjerumuskan manusia kedalam neraka adalah mulut dan kemaluan". (H.R Turmudzi dan dia berkata hadits ini shahih)

Maka pantaslah kalau tentang hal ini Imam Ahmad mengatakan :
"Aku tidak tahu ada dosa yang lebih besar setelah membunuh jiwa dari pada zina"
Dan Ibnu Mas'ud berkata :
"Tidaklah muncul riba dan zina pada suatu desa kecuali Allah akan mengizinkan kehancurannya".
Maka jelaslah masalah buruknya zina, Allah s.w.t mengatakan bahwa zina adalah perbuatan keji dan jalan yang sangat buruk, Rasulullah s.a.w bersabda bahwa zina adalah dosa besar yang banyak menjerumuskan manusia kedalam neraka, demikian pula para Ulama.
Sedangkan akal sehat dan fitrah bisa kita tanyakan pada diri sendiri . . . . .
Bagaimana jika istri kita sendiri yang dizinai ? . . .
Atau ibu kita ? atau anak perempuan kita ? atau kakak dan adik perempuan kita ??
Demikianlah cara berfikir yang diajarkan oleh Rasulullah s.a.w.
Suatu ketika datang kepadanya seorang pemuda dan berkata : "Wahai Rasulullah izinkan aku untuk berzina" !
Maka para sahabat segera melarangnya dengan marah .
Kemudian Rasulullah s.a.w bersabda : "Mendekatlah"
Maka ia mendekat kepadanya
Kemudian bersabda : "Duduklah"
Maka ia pun duduk
Kemudian beliau bersabda : "Suka-kah kalau itu terjadi pada ibumu ?"
Dia menjawab : "Tidak, demi Allah, aku sebagai jaminan untukmu"
Beliau bersabda : "Demikian pula manusia seluruhnya tidak suka zina itu terjadi pada ibu-ibu mereka"
Kemudian beliau bertanya lagi : "Sukakah kalau itu terjadi pada anak perempuanmu ?"
Dan pemuda itu menjawab seperti tadi
Demikianlah selanjutnya beliau bertanya jika itu terjadi pada saudara perempuannya, bibinya dan seterusnya
Atau sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam musnadnya
Dan cukup untuk mencontohkan marahnya seseorang karena cemburu, apa yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim dari Sa'ad bin Ubadah ra bahwa dia berkata :
"Kalau aku melihat seorang laki-laki bersama istriku akan aku pukul dengan pedangku tanpa aku ma'afkan"
Bagaimanakah pendapat anda dengan kecemburuan Sa'ad bin Ubadah ?
Jangan anggap ini berlebihan !
Ketahuilah bahwa inilah yang hak, bahkan kalau ada seorang yang tidak marah ketika melihat istrinya bersama laki-laki lain maka inilah yang disebut oleh Rasulullah s.a.w dengan "Dayyuts" yang tidak akan masuk surga.
Sabda Rasulullah s.a.w ketika mendengar ucapan Sa'ad ra :
Apakah kalian heran dengan kecemburuan Sa'ad ?, demi Allah aku lebih cemburu daripadanya, dan Allah lebih cemburu dari padaku. Dan karena kecemburuan itulah Allah mengharamkan seluruh fahisyah yang lahir ataupun yang bathin". (H.R Bukhori dan Muslim)

Lanjutkan ke Bagian 2

Logika Sehat © 2019 - All rights reserved. | Template by Blogger